Kamis, 12 Februari 2009

Tahaduts Bi Nikmat

ÉOó¡Î0
«!$#
ÇuH÷q§9$#
ÉÏm§9$#

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.

يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا


 

Puji Syukur :


 

  1. Mengacu kepada ayat suci QS. Ibrahim : 7

    øŒÎ)ur
    šc©Œr's?
    öNä3š/u
    ûÈõs9
    óOè?öx6x©
    öNä3¯RyƒÎV{
    (
    ûÈõs9ur
    ÷LänöxÿŸ2
    ¨bÎ)
    Î1#xtã
    ÓƒÏt±s9


dan tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami ………………..


 

  • Maka diketahuilah bahwa terdapat dua alternative pilihan manusia, dimana keduanya merupakan hal yg kontradiksi yaitu SYUKUR dan KUFUR.
  • Masing-masing mempunyai konsekwensi : Syukur konsekwensi POSITIF (tambah nikmat,…syurga, dsb).

         Kufur konsekwensi NEGATIVE (seksa dari Allah Swt, …neraka dsb)


     

  1. Yang diungkap khotib sekarang ini adalah salah satu bentuk syukur, yang terkadang mempunyai image kekufuran.
  • Dimana Tujuan awal diharap mempunyai konsekwensi Positif ,
  • akan tetapi akhirnya membuahkan konsekwensi Negative )
  • yaitu TAHADUTS BIN-NIKMAT dalam arti sempit. (menceritakan kenikmatan yg diterima).


 

  1. Tahaduts bin nikmat adalah bentuk syukur yang terkadang dapat mewujudkan kekufuran, apabila terjadi kesalahan mengartikan dan mempraktekannya :
    1. Jika tahaduts diartikan sebagai syukur : Prakteknya yang benar adalah Menggunakan kenikmatan tersebut sesuai kehendak Allah Swt.
    2. Jika tahaduts diartikan sebagai ucapan pemberitaan nikmat yg diterima : Prakteknya yang benar adalah Mengucapkan nikmat tsb dihadapan Allah saja, bukan dihadapan manusia.


       

  2. AKAN TETAPI TIMBUL KESALAHAN DARI PARA PENERIMA NIKMAT.
  • Dimana : Ketika dianugrahi nikmat lantas TAHADUTS BIN NIKMAT sebagai tanda syukur, yaitu menceritakan kenikmatan-kenikmatan kepada orang lain.
  • Sehingga secara tidak terasa atau terasa, secara tidak sengaja atau sengaja akan menimbulkan hal-hal yang mengandung efek negative lain : ( Riya atau pamer dan angkuh atau sombong ).


 

  1. Sekarang Bagaimana Bisa terjadi seperti itu ?
  • Tak bisa dipungkiri, ketika menyebutkan kenikmatan yg kita dapat dihadapan public ketika itu juga kita merasa lebih dari orang lain sehingga timbul rasa pamer (Riya).


 

  • Mendingan jika hanya tertegun sampai di sifat Riya…. Biasanya diteruskan dengan perasaan-perasaan lain yaitu ANGKUH…sombong…merasa tinggi, karena sudah dipilih Allah Swt melalui nikmat yang tidak diberikan kepada orang lain.


 

Kesimpulan :

Sebaiknya tahaduts bin nikmat dilakukan dihadapan Allah Swt,

Jika keadaan menuntut untuk dihadapan manusia kia musti tahan jangan sampai timbul penyakit RIYA dan ANGKUH.


 


 

Tidak ada komentar: